Penggiat Literasi Bangun KolaborAksi dalam Pengembangan Kapasitas Relawan TBM
Program Klaster Mandiri di bawah naungan Sekolah Literasi Indonesia Dompet Dhuafa (SLI DD) melaksanakan Pelatihan Manajemen TBM sekaligus memfasilitasi para penggiat TBM dalam menyusun program pada Minggu (22/01/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Kita, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT tersebut bertujuan untuk menumbuhkan semangat baru dalam kepengurusan Taman Bacaan Masyarakat Umma Moripa yang baru saja dibentuk melalui dampingan Fasilitator Prgram Klaster Mandiri. Output yang diharapkan dalam pelatihan ini adalah adanya rencana program yang nantinya menjadi sasaran kegiatan pengembangan literasi melalui TBM.
Pelatihan tersebut diawali penyampaian sambutan oleh Ummi Laben selaku pengelola Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Kabupaten Sumba Barat Daya. Pada kesempatan tersebut Ummi menyampaikan rasa bangganya terhadap anak-anak muda yang tergabung pada kepengurusan TBM karena telah memiliki kemauan dalam membangun tanah leluhurnya secara sukarela untuk meningkatkan mutu pendidikan anak-anak pada kegiatan TBM kedepan. “Saya rasa orang-orang yang ikut dalam pelatihan ini adalah orang pilihan, karena sudah tergerak hatinya dalam membangun daerahnya sendiri, karena kalau bukan kita siapa lagi to,” ujar Ummi bersemangat.
Pelatihan yang berkonsep outdoor tesebut dilaksanakan guna meningkatkan solidaritas antar sesama pengurus dan juga seluruh mitra Dompet Dhuafa baik dari pendidikan, kesehetan maupun dari bidang dakwah. Jumlah peserta pelatihan yang dilaksanakan tersebut adalah 20 orang yang merupakan keseluruhan pengurus TBM Umma Moripa Katewel.
Pelatihan ini dipandu dengan sangat apik oleh Nur Ibrahim selaku Fasilitator Program Klaster Mandiri SLI. Ibrahim mengawali sesinya dengan melakukan check-in sebagai upaya menggali bagaimana perasaan seluruh peserta pelatihan. Selanjutnya membuat kesepakatan kelas yang bertujuan untuk mengelola setiap sesi dengan tertib dan disiplin sehinggga tujuan pelatihan ini dapat tercapai seperti yang dinginkan bersama. “kegiatan cek-in dan membuat kesepakatan kelas adalah salah satu cara yang menurut saya cukup efektif dalam setiap pelatihan yang saya lakukan, sehingga dapat menarik perhatian audien,” tutur Ibrahim.
Menurut Sendi Ramania, salah satu peserta pelatihan yang juga berprofesi sebagai guru Matematika menyampaikan bahwa metode pelatihan ini ternyata cukup menyenangkan dan kedepan ingin mengaplikasinnya di kelas.
“saya senang dengan konsep pelatihan semacam ini, walaupun dikemas dengan santai namun juga tetap fokus, terarah dan jelas tujuan yang ingin dicapai. Sebagai guru ada hal menarik yang dapat saya aplikasikan juga saat dikelas nantinya,” kata Nia.
Setelah itu seluruh peserta diarahkan untuk memahami tugas dan perannya masing-masing dalam kepengurusan TBM Umma Moripa, lalu dilanjutkan dengan kegiatan diskusi secara berkelompok untuk menyamakan persepsi tugas dan perannya masing-masing.
Di akhir sesi semua peserta pelatihan melakukan diskusi mengenai rencana program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Umma Moripa yang akan mereka jalankan selama satu tahun ke depan. Sehingga melalui program yang disusun ini adalah bentuk upaya bersama dalam meningkatkan minat baca pada anak dan seluruh masyarakat Katewel.