SLI Mewisuda 10 Pelita Angkatan 2, Guru Agung Pardini: Para Pelita adalah orang-orang yang mampu berpikir kritis dan menciptakan perubahan
Rabu (21/12), Sekolah Literasi Indonesia melaksanakan Wisuda Penggiat Literasi Indonesia (Pelita) Angkatan ke-2. Bertajuk “Komunitas Literasi: Nyalakan Asa untuk Negeri” dilakukan secara daring dan diikuti oleh 10 orang wisudawan dan wisudawati dari tiga wilayah, yaitu Kota Bandar Lampung, Kabupaten Malang dan Kabupaten Kolaka Utara.
Pengantar wisuda disampaikan oleh General Manager Jaringan Sekolah Indonesia Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) Bapak Agung Pardini. Beliau menyampaikan bahwa para penggiat literasi yang telah melewati proses panjang dan telah berhasil sampai ke tahap wisuda ini adalah orang-orang pilihan. Mereka adalah orang-orang yang literat, mampu berpikir kritis serta mampu menciptakan perubahan untuk dirinya dan lingkungannya. “Hadirnya penggiat literasi ini diharapkan mampu menjadikan dirinya tak hanya mencintai buku, tapi juga mampu mengembangkan dirinya untuk hal yang lebih luas,” Ujar Guru Agung.
Selain itu, kegiatan ini menghadirkan Ibu Jayanti, Pegiat Literasi Sekolah dan Founder Komunitas Kubukabuku sebagai keynote speaker. Dalam sambutannya ia mengapresiasi, mendukung serta memberikan motivasi kepada para wisudawan dan wisudawati untuk terus menebar kebermanfaatan, khususnya di bidang literasi dengan cara membentuk dan mengoptimalkan keberadaan komunitas. “Dengan adanya komunitas, semakin banyak ide yang datang, semakin banyak orang yang terlibat, serta semakin banyak yang merasakan kebermanfaatannya,” ungkap Jayanti.
Prosesi pengukuhan wisuda Pelita dilakukan secara bergantian. Peserta dipanggil satu per satu dan dilakukan jabat virtual oleh Manajer SLI. Manajer SLI, Muh. Shirli Gumilang memberikan penguatan dan arahan terkait bagaimana tindak lanjut Pelita ke depannya. “Proses wisuda ini bukan hanya sekadar seremonial semata, tapi menjadi momentum bahwa rekan Pelita bersiap memulai langkahnya dalam menggerakkan literasi di wilayahnya masing-masing,” tutur Muh. Shirli.
Prosesi wisuda ini bukanlah akhir perjalanan para Pelita, melainkan langkah awal dimana mereka akan terus menyalakan asa untuk negeri melalui gerakan dan komunitas literasi.