Judul buku | Seni Mendengarkan Orang Lain |
Penulis | Muthia Sayekti |
Kategori | Self Improvement |
Bidang ilmu | Komunikasi |
ISBN | 978-623-400-392-5 |
Tahun terbit | Maret 2023 |
Cetakan | Pertama |
Penerbit | Pertama diterbitkan oleh penerbit Psikologi Corner |
Halaman | xii-132 hlm |
Harga | Rp. 55.500 |
Kata saat membaca, sama seperti suara saat mendengar. Mereka ditulis dan dibunyikan tidak untuk sekadar dibaca dan didengar sambil lalu begitu saja, sehingga kita perlu memiliki pemahaman yang baik tentang cara mendengarkan orang lain. Hadir secara penuh untuk menyimak dan memahami apa yang disampaikan orang lain.
Kali ini, saya akan memberikan tinjauan buku untuk teman-teman agar menambah referensi buku tentang berkomunikasi, khususnya kemampuan mendengarkan orang lain. Sebuah buku karangan Muthia Sayekti dengan judul Seni Mendengarkan Orang Lain.
Secara fisik, buku ini terbilang ringan untuk dibawa-bawa, dengan jenis kertas yang umum digunakan pada novel. Jumlah halamannya juga tidak membuat teman-teman pusing untuk menyelesaikannya.
Tata letak buku menurut saya cukup interaktif. Bagian-bagian atau kalimat yang menjadi sorotan diberikan efek khusus, kemudian ditambahkan ilustrasi yang sesuai, memberikan penguatan pada pesan yang disampaikan.
Tak hanya itu, buku ini juga menyediakan lembar catatan untuk pembacanya sehingga teman-teman bisa menuliskan poin-poin yang sudah dipahami pada lembar catatan tersebut.
Muthia Sayekti melalui bukunya mengurai perspektifnya tentang urgensi memiliki kemampuan mendengar yang lebih baik. Ia memberikan gambaran dua sisi (negatif dan positif) potensi yang berkaitan dengan kemampuan mendengarkan.
Buku ini memiliki alur penjelasan yang lugas. Diawali dengan menyamakan perspektif tentang topik yang akan diuraikan, kemudian penulis mengisahkan true story sebagai studi kasus. Penjelasan yang komprehensif tentang kasus tersebut kemudian diuraikan.
Pembahasan dengan studi kasus dilakukan penulis beberapa kali. Ini akan memudahkan teman-teman untuk memahami kemampuan mendengarkan orang lain. Benang merah dari beberapa studi kasus juga ditampilkan oleh penulis, sehingga teman-teman memiliki informasi yang cukup untuk mengambil simpulan pemahaman dari buku ini.
Di bagian akhir, penulis membuka ruang diskusi imajinatif melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada pembaca.
Berdasarkan tinjauan di atas, menurut saya buku ini sangat cocok untuk teman-teman yang ingin menambah wawasan tetapi belum terbiasa membaca buku, sebab adanya partisi penjelasan yang tegas. Bahasa penulis juga ringan, tidak seperti tulisan jurnal ilmiah.
Dengan demikian, untuk teman-teman yang sedang membangun kebiasaan membaca buku, saya memberi rating 8 untuk buku ini.
Muthia Sayekti, Seni Mendengarkan Orang Lain (Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2023), hal. 3.