Sekolah Literasi Indonesia melalui program Penggiat Literasi Indonesia (PELITA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan budaya literasi berbasis kawasan. PELITA, yang merupakan inisiatif pemberdayaan aktor lokal untuk memajukan literasi, telah melaksanakan rangkaian pelatihan Program Literasi Terpadu (PLT) di berbagai wilayah, melibatkan dinas pendidikan, dinas perpustakaan dan arsip, serta Dompet Dhuafa cabang masing-masing daerah.
PELITA Angkatan 4, yang terdiri dari 28 orang, tersebar di enam wilayah: Kabupaten Muna, Kabupaten Banyuasin, Kota Medan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Batubara, dan Kota Pekanbaru. Setiap anggota PELITA telah mengikuti rangkaian kelas intensif dan diminta untuk menerapkan hasil pembelajaran dengan memberikan pelatihan Program Literasi Terpadu (PLT) kepada sekolah-sekolah dan Taman Baca Masyarakat (TBM) mitra di daerah masing-masing.
Program Literasi Terpadu (PLT)
Program Literasi Terpadu (PLT) adalah upaya pengembangan literasi yang menyasar seluruh pemangku kepentingan, termasuk guru, masyarakat, dan keluarga. Program ini bertujuan mengembangkan semua dimensi literasi dengan menyelaraskan kegiatan literasi ke dalam intra, ekstra, dan kokurikuler. Pendekatan yang bersifat komprehensif ini memastikan literasi terintegrasi dalam berbagai aspek pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Pelatihan PLT yang diselenggarakan oleh PELITA diharapkan mampu menciptakan ekosistem literasi yang berkelanjutan, di mana setiap pihak terlibat aktif dalam meningkatkan keterampilan literasi di lingkungan sekitar.
Pelaksanaan Pelatihan di 6 Wilayah
Pelatihan Program Literasi Terpadu dilaksanakan di enam wilayah dengan rincian jadwal sebagai berikut:
- Kabupaten Muna – 24 Juli 2024 (SDN 6 Napabalano)
- Kabupaten Banyuasin – 30 Juli 2024 (SMPN 2 Banyuasin II)
- Kota Medan – 31 Juli 2024 (Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara)
- Kabupaten Cirebon – 9 Agustus 2024 (SDN 2 Lemahabang)
- Kabupaten Batubara – 10 Agustus 2024 (SDN 03 Perkebunan Sipare-pare)
- Kota Pekanbaru – 7 September 2024 (SDIT Al Fityah Pekanbaru)
Setiap wilayah melaksanakan pelatihan yang dihadiri oleh perwakilan sekolah dan TBM mitra PELITA. Sekolah mitra yang terlibat sebanyak 60 sekolah dan 6 TBM, dengan total peserta sebanyak 179 orang guru. Pada pelatihan ini, peserta mendapatkan materi tentang pengembangan program literasi yang berkesinambungan, serta bimbingan teknis dalam merancang dan mengimplementasikan program literasi di sekolah atau TBM masing-masing.
Harapan dan Tindak Lanjut
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi peningkatan budaya literasi di ekosistem pendidikan. Di Kabupaten Banyuasin, misalnya, Penggiat Literasi Indonesia (PELITA) memberikan fasilitasi kepada peserta pelatihan untuk merancang program literasi di sekolah dan TBM masing-masing. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa pelatihan tidak hanya berhenti pada tataran teori, tetapi juga diimplementasikan secara nyata di lapangan.
Ke depannya, diharapkan setiap sekolah dan TBM dapat mengadopsi pendekatan Program Literasi Terpadu dan mengintegrasikannya ke dalam program pendidikan masing-masing. Dengan keterlibatan aktif dari semua pihak, baik di ranah pendidikan formal, keluarga, maupun masyarakat, ekosistem literasi yang kuat dan berkelanjutan dapat terwujud.
Program PELITA ini membuktikan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak mampu membawa perubahan nyata dalam meningkatkan literasi di Indonesia. Semoga langkah ini menjadi awal dari gerakan literasi yang lebih masif dan berdampak luas di seluruh Indonesia.