Sleman, 1 Februari 2025 – Sekolah Literasi Indonesia (SLI) melaksanakan kegiatan asesmen wilayah dalam program Penggiat Literasi Indonesia (PELITA SLI) di Kabupaten Sleman, DIY. Kegiatan ini berlangsung pada 29 Januari – 1 Februari 2025, difasilitasi langsung oleh Ketua SLI, Andi Ahmadi, serta didampingi oleh tiga fasilitator PELITA Sleman dari TBM Mata Aksara: Kak Fita, Kak Rani, dan Kak Shofa.

PELITA SLI adalah fasilitator SLI yang berperan sebagai motor penggerak dalam pengembangan literasi di suatu kawasan dengan mendorong sinergi dan kolaborasi di tiga ranah ekosistem pendidikan meliputi sekolah, keluarga, dan masyarakat, guna menciptakan ekosistem literasi mandiri yang berkelanjutan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjajaki potensi kolaborasi program dengan pemangku kepentingan di wilayah Sleman, sekaligus mengidentifikasi kekuatan dan tantangan yang dihadapi TBM Mata Aksara dalam mengembangkan literasi di wilayahnya.

Audiensi dengan Dinas Perpustakaan dan Dinas Pendidikan

Pada hari kedua dan ketiga, tim SLI melakukan audiensi dengan Dinas Perpustakaan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Dalam pertemuan ini, tim SLI memaparkan rencana pelaksanaan program PELITA yang disambut baik oleh kedua instansi. Sebagai tindak lanjut, draft perjanjian kerja sama telah disampaikan untuk dipelajari lebih lanjut. Diharapkan kolaborasi ini dapat memperkuat upaya literasi di sekolah dan masyarakat.

FGD dengan TBM Mata Aksara

Selain audiensi, tim SLI juga menggelar diskusi terpumpun (FGD) bersama pengurus Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Aksara. Kegiatan ini dihadiri oleh 14 pengurus TBM, termasuk tiga PELITA SLI Angkatan 5. Dalam FGD ini, dipetakan berbagai aspek yang mempengaruhi perkembangan TBM, seperti kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan dalam mengembangkan budaya literasi di komunitasnya.

Melalui asesmen wilayah ini, SLI berharap dapat membangun jaringan kerja sama yang lebih solid antara sekolah, TBM, dan pemangku kebijakan dalam menciptakan lingkungan yang literat dan berdaya.