SLI DD Melalui Program Klaster Mandiri Selenggarakan Pelatihan Program Literasi Terpadu di Desa Rannaloe
Oleh: Melati
Sekolah Literasi Indonesia (SLI) Dompet Dhuafa bersama dengan mitra Matahari Departement Store melaksanakan Pelatihan Program Literasi Terpadu di desa Rannaloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi selatan, pada Sabtu (12/11) di Aula Kantor Desa Rannaloe. Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Klaster Mandiri SLI DD di desa Rannaloe.
Kegiatan yang dibuka Alimuddin, S.Pd, Kepala Desa Rannaloe, dihadiri aparat desa, Ketua BPD, tokoh masyarakat, kepala sekolah dan guru-guru dari sekolah dampingan SLI DD. Pada kesempatan tersebut Alimuddin menyampaikan ucapan terima kasih kepada SLI yang berada di bawah naungan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI-DD) karena telah mengirimkan Fasilitator Pendidikan dan Kesehatan untuk terus memberikan amunisi yang tepat sasaran khususnya kepada sekolah dan guru-guru yang nantinya akan terus mendapatkan ilmu dan wawasan terkait literasi melalui pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan SLI-DD.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan agar pemahaman masyarakat secara umum terkait luiterasi bukan hanya tentang baca dan tulis semata.
Melati, fasilitator pendidikan SLI LPI DD memberikan penjelasan kepada peserta tentang tujuan Pelatihan Program Literasi Terpadu, diantaranya yaitu menumbuhkan budaya literasi di lingkungan sekolah, menjadi wadah refleksi bersama tentang pentingnya literasi sekolah, praktik menyusun Program Literasi Terpadu (PLT), dan melaksanakan PLT yang sudah direncanakan di lingkungan sekolah masing-masing.
Antusiasme seluruh peserta peserta Pelatihan Program Literasi Terpadu negitu berkobar, karena pelatihan ini baru pertama kali diadakan di desa mereka, sehingga setelah menerima materi, para peserta secara berkelompok membuat rancangan PLT yang harapannya ke depan bisa menjadi tindak lanjut opasca PLT dilaksanakan.
PLT diselenggarakan sebagai upaya menumbuhkembangkan literasi di seluruh ekosistem pendidikan baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. “Hal ini harus menjadi acuan bagi sekolah dalam menyusun rancangan Program Literasi Terpadu di sekolah mereka masing-masing melalui pelibatan publik agar terbangun sinergitas yang kokoh, sebab literasi bukan kerja individual, melainkan tugas bersama,” ungkap Melati.