POP SLI TINGKATKAN BUDAYA LITERASI DI 11 KABUPATEN

POP SLI Tingkatkan Budaya Literasi di 11 Kabupaten

Dompet Dhuafa melalui program Sekolah Literasi Indonesia (SLI), menjalin kemitraan dengan Kemendikbudristek dalam upaya peningkatan literasi di Indonesia yang dikenal sebagai Program Organisasi Penggerak – Sekolah Literasi Indonesia (POP-SLI). POP-SLI merupakan ikhtiar dalam meningkatkaan kualitas pendidikan melalui pengembangan literasi.

Salah satu rangkaian kegiatan POP yang telah dilaksanakan adalah Diklat Guru Trainer. Diklat Guru Trainer ini menjadi proses pembekalan dan transfer ilmu, oleh gabungan 33 guru dan kepala sekolah yang telah lolos seleksi sebagai Fasilitator Daerah (Kawan SLI 5). Diklat Guru Trainer dilaksanakan sebagai pembekalan pengembangan budaya literasi kepada 660 guru dan 110 kepala sekolah sasaran program.

Diklat tersebut dilaksanakan di 11 Kabupaten di 7 Provinsi, dengan waktu pelaksanaan selama 2 hari untuk masing-masing daerah. Dimulai pada 19 hingga 31 Mei 2022. 11 daerah sasaran POP SLI tersebut antara lain Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan, Kabupaten Bogor, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Donggala, Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima.

Dalam pelaksanaannya, Kawan SLI 5 melibatkan Dinas Pendidikan Daerah setempat sebagai salah satu bentuk kolaborasi antara SLI dengan Pemangku Kebijakan setempat. Adapun materi yang disampaikan antara lain, Peta Taktis, Fun Reading Activity, Fun Learning Activity dan Metode Uswah.

Tujuan diselenggarakannya Diklat Guru Trainer ini adalah menanamkan pemahaman para guru dan kepala sekolah tentang pola pengukuran tingkat literasi di sekolah. Khususnya di sekolah lokasi mengajar masing-masing Kawan SLI 5 Serta mengenalkan metode pembelajaran yang menyenangkan.

Seluruh Fasda Kawan SLI 5 sangat antusias melaksanakan proses diklat tersebut. Terbukti dari dokumentasi berupa foto dan video yang ramai dikirimkan ke grup Whatsapp disertai respon positif dan ungkapan yang menyenangkan. Ibu Sri Sumiati, S.Pd, misalnya, dalam komentarnya melalui kolom chat Whatsapp, ia mengungkapkan bahwa setelah mengikuti Diklat yang memberi kesan luar biasa tersebut, antusias guru-guru di Kabupaten Donggala sangat merespon baik.

“Saya merasa senang bisa berbagi pengalaman. Meskipun ilmu dan pengalaman yang saya punya sangatlah kurang dibandingkan mereka sebagai peserta. Saya juga senang disatukan dengan tim yang saling mendukung dan memberikan semangaat. Kegiatan ini merupakan wadah bagi saya untuk belajar serta saling berbagi,” tutur Ibu Sri, Fasda Kawan SLI 5 Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

“Semoga kegiatan ini bisa berlanjut sampai kita sebagai Fasda terus melakukan perubahan sekecil apapun di sekolah dampingan bersama mereka,” tutupnya.

Sementara itu, Syarifuddin, S. Pd, M. Pd, Fasda Kawan SLI 5 Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan juga memberikan tanggapannya melalu pesan suara di chat Whatsapp. “Alhamdulillah melalui pelaksanaan Diklat Guru Trainer, kami sebagai Fasda bisa saling berbagi ilmu dengan guru dan kepala sekolah lainnya,” ucap Pak Syarifuddin.

“Meskipun kondisi sekolah ada yang memiliki fasilitas yang memadai dari pemerintah, ada juga yang sebaliknya, tapi semoga tidak menjadi penghalang untuk guru mengajarkan ilmu di sekolah. Pasca mengikuti diklat kemarin, saya berharap para guru bisa semakin semangat untuk mengembangkan literasi di sekolahnya masing-masing,” tutupnya penuh harap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POST LAINNYA

Penulis: Andi Ahmadi Lahir dan hidup di era seperti saat ini, kompetensi yang dibutuhkan[…]