Pamit dari Masyarakat Desa Katewel, SLI Titip Semangat Kolaborasi Literasi
Kontributor: Nur Ibrahim
Progam Klaster Mandiri yang diprakarsai Sekolah Literasi Indonesia Dompet Dhuafa akhirnya berada di penghujung waktu. Pada Senin, 2 Oktober 2023 lalu tim pendampingan program melalui fasilitator melakukan kegiatan Laporan Capaian dan Diskusi Keberlanjutan Program di Dusun Katewel, Desa Letekonda, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk melaporkan capaian program yang sudah di lakukan selama kurun waktu 12 bulan masa pendampingan di Desa Letekonda, baik di ranah keluarga, masyarakat maupun di lingkungan sekolah dampingan. Selain itu juga dirangkaiakan evaluasi hal baik apa saja yang dapat di lakukan untuk program lanjutan kedepannya.
Dalam acara ini turut dihadiri stakeholder kabupaten yang di wakilkan oleh Ibu Ester selaku Kepala Bidang Perpustakaan Daerah Sumba Barat Daya, Pihak Puskesmas Radamata, Pemerintah Desa, kepala sekolah dan guru dampingan, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat penerima manfaat.
Dalam sambutannya, Ester manyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Dompet Dhuafa yang telah melakukan pendampingan selama satu tahun untuk program kesehatan dan pendidikan di Desa Letekonda, dan berharap kedepan program serupa bisa dirasakan manfaatnya tidak hanya di Desa Letekonda saja namun Desa lainya yang ada di Sumba Barat Daya. “Sebagai perwakilan pemerintah kabupaten saya sangat mendukung dengan adanya perhatian Dompet Dhuafa yang sudah memberikan perhatian kepada masyarakat kami dan kalau bisa program ini masih bisa terus berlanjut” kata Ester
“Saya juga berharap dengan adanya TBM yang sudah di bangun di Desa ini, bisa menambah semangat anak-anak untuk datang belajar dan meningkatkan kemampuan membaca mereka, dan itu butuh dukungan semua pihak” Tambahnya lagi.
Hal serupa juga di sampaikan oleh Yohanes Kalumbang selaku Sekretaris Desa Letekonda “Kehadiran Dompet Dhuafa di desa ini adalah berkat untuk kita, karena pelayanan yang diberikan murni dari hati didasari panggilan rasa kemanusiaan dan selama ini program yang dijalankan sudah banyak membantu masyarakat di Desa Letekonda,” ungkap Yohanes Kalumbang
Pada kesempatan tersebut, fasilitator pendidikan maupun kesehatan secara bergantia memaparkan program yang telah dijalankan selama satu tahun di Desa Letekonda serta rencana tindak lanjut apa yang bisa dikembangkan oleh masing masing sekolah dampingan, pengurus TBM maupun orang tua sebagai penerima manfaat.
Dalam diskusi yang berlangsung, Ibrahim Fasilitator Sekolah Literasi Indonesia menyampaikan bahwa untuk melanjutkan program yang sudah dijalankan selama ini tentu butuh dukungan dari berbagai pikak. “Saya berharap program literasi yang sudah dijalankan selama ini tetap dijaga semangatnya sehingga dapat terus dirasa manfaatnya, dan itu semua butuh kerjasama yang baik dari berbagai pihak entah itu guru, kepala sekolah, orangtua ataupun pihak pemerintah terkait,” tutur Baim.
Diakhir sesi peserta kegiatan menyampaikan pendapat dan tanggapan terkait pendampingan yang selama ini dilakukan. “Sebagai kepala sekolah SD Negeri katewel saya berharap program yang sudah dijalankan selama ini dapat terus kami kembangkan, terutama perpustakaan sekolah dan kegiatan belajar seperti ceruk ilmu di kelas,” ungkap Markus.
Kegiatan ditutup dengan penampilan puisi yang dibacakan oleh Ika yang merupakan peserta didik yang dinobatkan sebagai Duta Baca di sekolah lalu penyerahan serah terima bangunan TBM Umma Moripa kepada Pemerintah Desa, pemberian piagam kepada 5 Sekolah Dampingan dan penyerahan Rompi kepada pengurus TBM Umma Moripa.
“Setahun di Sumba Barat Daya rasanya singkat untuk mengubah segalanya menjadi baik, tapi saya percaya niat yang tulus selama berada disini suatu saat akan dituai bersama-sama karena kerjasama,” pungkas Baim selaku fasilitator SLI.